Banda Aceh- Ketua DPRK Banda Aceh Arif Fadillah, Kamis (1/11/2018) mengatakan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, harus realistis memasang target raihan medali Pekan Olahraga Rakyat Aceh (PORA) ke-13 di Aceh Besar. Hal itu untuk menjaga martabat agar tidak menjadi bahan guyonan pihak lain.
Hal ini disampaikan oleh Arif Fadillah, dalam rapat koordinasi dengan pengurus KONI Banda Aceh, di gedung DPRK setempat. “Kita harus realistis memasang target, jangan terlalu muluk-muluk bila anggaran yang dialokasikan minim,” kata Arif.
Tahun 2018, dari total 4,5 miliar yang diajukan KONI kepada pemerintah, disepakati bahwa mereka mendapatkan dana sebanyak 3,5 miliar, yang secara umum diperuntukkan untuk persiapan PORA di Aceh Besar pada November tahun ini.
Ketua Umum KONI Banda Aceh Kamaruzzaman Huqny, di dalam rapat tersebut melaporkan, dari 27 cabang olahraga, 25 lolos Pra PORA dan bisa bertanding di PORA. Satu cabang gagal lolos yaitu sepakbola, serta cabang panahan yang dari semula tidak mengikuti seleksi.
Dalam kesempatan itu, Kamaruzzaman mengatakan pihaknya berupaya untuk mempertahankan status juara umum yang direbut di PORA Aceh Timur pada 2014. Pun demikian, ketersediaan anggaran sangat mempengaruhi target yang harus dicapai.
“Komitmen kami memang mempertahankan status juara umum, kami berharap memang ada dukungan anggaran yang sesuai,” ujarnya.
Dia menjelaskan, jumlah atlit yang terlibat sebanyak 474 orang, tiap cabor sudah diberikan dana sebanyak 15 juta pada tahap pertama. Untuk tahap dua KONI menganggarkan untuk pembelian peralataan. “Semua kebutuhan cabor, mereka sendiri yang belanja, kami hanya menyalurkan uang saja. KONI hanya mengurus baju kontingen yang termasuk atlit di dalamnya. Selebihnya urusan pengurus cabor masing-masing, kami tidak intervensi,” ujar Huqny.[]