Banda Aceh — Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mengatakan Al-Qur’an diturunkan pada malam kemuliaan yang penuh keberkahan pada bulan Ramadan, sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 185 yang artinya, “Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan bagi petunjuk itu (pembeda mana hak dan mana yang bathil).”

“Al-Qur’an merupakan kalamullah, perkataan Allah Swt yang diturunkan kepada Rasulullah saw berupa wahyu,” kata Farid saat mengisi ceramah Tarawih di Masjid Babut Taqwa Asrama Polisi, Gampong Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu (28/4/2021).

Dalam ceramahnya Farid menjelaskan, Allah Swt memiliki beberapa cara dalam menyampaikan wahyu kepada nabi dan Rasulullah saw.

Pertama, wahyu diturunkan melalui mimpi ketika Rasulullah sedang tidur. Sebelum beliau diangkat menjadi rasul, beliau menerima wahyu dengan mimpi, sebagaimana perkataan Aisyah ra, permulaan wahyu yang datang kepada Rasulullah saw berupa mimpi yang benar dalam tidur, dan tidaklah beliau melihat mimpi di dalam tidur, melainkan mimpi itu datang seperti rekahan cahaya shubuh (hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim).

“Cara ini juga pernah dialami oleh Nabi Ibrahim as yang menerima wahyu melalui mimpi saat mendapatkan perintah untuk menyembelih anaknya Ismail as,” katanya.

Kedua, wahyu yang diterima melalui ilham. Malaikat meniupkan wahyu ke dalam hati nabi tanpa beliau melihatnya. Sehingga Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya ruhul qudus meniupkan (wahyu) ke dalam hatiku.”

Ketiga, wahyu yang diterima melalui suara gemerincing lonceng. Cara ini kata Farid jenis wahyu yang sangat berat diterima oleh Rasulullah, sebagaimana hadis Aisyah dari Al-Harits yang bertanya kepada Nabi, “Bagaimana wahyu diturunkan kepada beliau” sampai nabi berkeringat. (HR. Bukhari dan Muslim)

Keempat, wahyu yang diterima tanpa perantara. Hal ini pernah terjadi pada Nabi Musa As.

Selanjutnya wahyu yang diterima oleh Rasulullah melalui Jibril dalam wujud aslinya. Kemudian, malaikat yang menyampaikan wahyu dalam bentuk seorang laki-laki, yang terkadang disaksikan oleh para sahabat.

Farid juga menjelaskan, bahwasanya Al-Qur’anul Karim diturunkan lewat tiga tahap, yakni, Al-Qur’an diturunkan di Lauhul Mahfudh, kemudian diturunkan ke Baitul Izzah yaitu langit yang sangat dekat dengan bumi pada 17 Ramadan yakni malam kemuliaan (al-qadr) lalu diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an merupakan Kalamullah yang merupakan suatu mukjizat diturunkan secara mutawattir (turun temurun) untuk Nabi Muhammad saw selama 23 tahun sehingga terjaga kemuliaannya sampai hari kiamat. Membacanya merupakan ibadah yang terdiri atas 30 juz dan 114 surat, yang diawali dengan surat Alfatihah diakhiri dengan surat Annas.

“Mudah-mudahan Ramadan menjadi kesempatan kita berinteraksi dengan Al-Qur’an, hingga kita dapat membaca dan mentadabbur Al-Qur’an dan mampu kita pertahankan hingga Ramadan meninggalkan kita, dan insyaallah kita tetap dekat dengan Al-Qur’an dan mendapatkan syafaatnya di hari akhirat kelak,” tuturnya.[]

Nuzulul Qur’an, Malam Kemuliaan Diturunkannya Al-Qur’an
Tagged on:             

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *