Banda Aceh – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh melakukan ispeksi mendadak untuk melihat pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa di Jalan Sukarno Hatta, Gampong Mibo, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, Rabu (26/10/2022).
Sidak itu dipimpin langsung Ketua Komisi IV, M. Arifin, turut didampingi anggota Komisi Musriadi Aswad, Irwansyah Amd, dan Husaini.
Para anggota dewan meninjau pelayanan di unit gawat darurat (UGD) di RSU milik Pemerintah Kota Banda Aceh itu dan berinteraksi dengan beberapa pasien. Mereka juga mengecek ruang perawatan yang diperuntukan bagi anak-anak.
Selain meninjau pelayanan di RSU Meuraxa, para wakil rakyat itu juga berkunjung ke Puskesmas Banda Raya yang berada di Jalan Teungku Dilhong I, Gampong Lhong Raya, Kota Banda Aceh.
Ketua Komisi IV M. Arifin mengatakan, dari hasil kunjungan tersebut berdasarkan pengakuan beberapa pasien untuk pelayanan sudah memadai, meski demikian kata dia perlu adanya penambahan tenaga perawat, supaya penanganan pasien yang masuk lebih maksimal lagi.
“Alhamdulillah dari pengakuan pasien tadi pelayanan bagus. Dari hasil tinjauan kami tadi sejauh ini di RSU Meuraxa tidak ada temuan anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut,” kata M. Arifin.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRK Banda Aceh, Dr Musriadi SPd MPd, mengatakan instalasi gawat darurat (IGD) merupakan salah satu pintu utama atau garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan. IGD sebagai garda terdepan pelayanan di rumah sakit perlu benar-benar menerapkan pelayanan terbaik, baru kemudian layanan poli, hingga rawat inap.
“Pelayanan IGD sebagai etalase terdepan dari RSUM, tentu harus memberikan standar pelayanan terbaik untuk masyarakat. Dan SDM yang ada seperti mahasiswa coas yang bertugas di IGD perlu mendapatkan pendampingan dari dokter maupun perawat senior sehingga pelayanan yang dilakukan maksimal,” kata Musriadi.
Lebih lanjut ia mengatakan, faktor yang menjadi kendala selama ini, menjadi fokus manajemen RSUDM untuk terus dibenahi. Sehingga budaya kerja yang berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien dapat terwujud, kemudian RSUDM benar-benar ada di hati masyarakat.
“Kita berharap pelayanan terus ditingkatkan, yang lebih penting masyarakat harus puas berobat di RSUD Meuraxa. Fasilitas dan sarana prasarana RS harus dibenah, terutama di IGD indikator kepuasan pelayanan ketika berobat pertama sekali di IGD,” tutur Musriadi.[]