Banda Aceh – Fraksi NasDem DPRK Kota Banda Aceh memandang bahwa penyusunan APBK Tahun Anggaran 2026 harus menjadi momentum untuk menata ulang arah pembangunan kota ini — dari sekadar rutinitas tahunan menjadi gerakan perubahan yang berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat.

Hal ini diutarakan jurubicara Fraksi Nasdem Teuku Iqbal Djohan saat menyampaikan pandangan Fraksinnya terkait R-APBK Banda Aceh Tahun Anggaran 2026 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRK Banda Aceh, Selasa (11/11/2024).

Teuku Iqbal menuturkan Fraksi NasDem meyakini bahwa APBK bukan sekadar instrumen fiskal, tetapi juga wujud moralitas politik. Karena itu, ia mendorong agar pengelolaan keuangan daerah dijalankan secara transparan, efisien, dan berorientasi pada hasil yang nyata.

“Pendapatan perlu ditingkatkan melalui inovasi dan optimalisasi aset daerah, sementara belanja diarahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkeadilan, dengan fokus pada pelayanan dasar, pembangunan infrastruktur publik, dan pemberdayaan ekonomi warga,” kata Teuku Iqbal Djohan.

Ia menilai pentingnya memperkuat kemandirian fiskal daerah di tengah keterbatasan transfer pusat, dengan menggali potensi ekonomi lokal secara kreatif serta memperkuat kemitraan antara pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas.

Dalam pembangunan, setiap proyek harus mencerminkan kehadiran negara hingga ke gampong — melalui jalan yang baik, drainase yang tertata, penerangan jalan yang memadai, dan ruang hijau yang terjaga. Pembangunan fisik hendaknya disertai kepedulian terhadap kelestarian lingkungan agar kota ini tetap asri dan berketahanan.

Fraksi NasDem juga menaruh perhatian besar pada generasi muda sebagai penggerak perubahan. Ia mendorong Pemerintah Kota membuka ruang seluas-luasnya bagi anak muda untuk berkreasi, berinovasi, dan berkontribusi dalam bidang ekonomi kreatif, teknologi, dan sosial kemasyarakatan.

Selain itu, semangat Banda Aceh Kota Kolaborasi harus diwujudkan melalui sinergi lintas sektor — antara pemerintah, DPRK, akademisi, masyarakat, dan pelaku usaha. Kolaborasi bukan hanya slogan, melainkan cara kerja baru yang menempatkan semua pihak dalam peran yang setara dan saling mendukung.

“Akhirnya, Fraksi NasDem mengingatkan agar pembangunan Banda Aceh tidak pernah meninggalkan nilai-nilai religius, budaya, dan kearifan lokal. Kota ini harus tumbuh dalam keseimbangan antara kemajuan dan moralitas, antara modernitas dan spiritualitas. Dengan demikian, Banda Aceh akan menjadi kota yang maju secara ekonomi, berbudaya dalam perilaku, dan beriman dalam jiwa,” tuturnya.[]

Ini Pandangan Fraksi Nasdem Terhadap RAPBK Banda Aceh 2026

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *