Banda Aceh – Juru Bicara Fraksi PPP-PA DPRK Banda Aceh, Syarifah Munirah, meminta Wali Kota Banda Aceh melalui seluruh organisasi perangkat daerah penghasil PAD terus berkomitmen dan lebih proaktif memaksimalkan pemasukan di sektor masing-masing. Harus melakukan berbagai langkah konkret pada tahun 2022 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Syarifah Munirah dalam rapat paripurna dewan penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi dewan terhadap Raqan RAPBK Banda Aceh Tahun Anggaran 2022, di Lantai 4 Gedung DPRK Banda Aceh, Jumat malam, (19/11/202
Syarifah menjabarkan, langkah konkret itu bisa dengan melakukan inovasi baru, modernisasi pelayanan, atau pemutakhiran database untuk menggali berbagai potensi sumber pajak yang bisa dimaksimalkan pada 2022.
Selanjutnya melakukan evaluasi terhadap berbagai kebijakan, aturan serta evaluasi atas berbagai kegiatan yang telah berlangsung dari tahun ke tahun dalam usaha dan upaya mengoptimalkan penerimaan retribusi daerah.
“Di sisi lain kami dari Fraksi P3PA juga berharap agar pembangunan yang ada nantinya agar benar-benar tepat sasaran, dan juga memberikan perhatian khusus kepada objek-objek yang berpotensi mendapatkan sumber PAD bagi Kota Banda Aceh,” kata Syarifah Munirah.
Lebih lanjut Syarifah juga meminta kepada Pemerintah Kota Banda Aceh tidak hanya memberi target, tetapi perlu juga mendukung berbagai kebutuhan prasarana dan sarana untuk mendukung peningkatan PAD di tiap-tiap OPD penghasil PAD yang memang dibutuhkan.
Di sisi lain ia juga menyarankan agar sektor pariwisata di Kota Banda Aceh perlu terus mendapat dorongan serta perhatian serius dari pemerintah, dengan menyinergikan seluruh program dan kegiatan SKPK sehingga secara bahu-membahu dapat mendukung berbagai fasilitas, infrastruktur, prasarana dan sarana pada lokasi objek wisata tertentu dan terus berupaya melakukan pengembangan objek wisata yang aktif maupun yang terbengkalai dengan menghadirkan berbagai program nyata.
“Hal ini penting karena sektor pariwisata Kota Banda Aceh insya Allah pada kondisi normal akan memberikan kontribusi PAD dengan rata-rata pencapaiannya di atas 30% dari total pendapatan asli daerah Kota Banda Aceh yang bersumber dari pajak hotel dan restauran, pajak iklan dan pajak tontonan, serta hiburan,” ujar Syarifah.[]