Banda Aceh – Wakil Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Mehran Gara R mengapresiasi 100 hari kerja Illiza-Afdhal. Hal ini disampaikan dalam Rapat Paripurna Penyampaian Padangan Akhir Fraksi terkait Rancangan Qanun Tentang Pertangungjawaban APBK Banda Aceh Tahun Anggaran 2024. Selasa (08/07/2025).
Selanjutnya ia juga menyampaikan penghargaan kepada walikota bersama Tim TAPK dan semua OPD yang telah membahas Raqan dengan sungguh – sungguh siang dan malam bersama dengan Badan Anggaran DPRK sehingga mendapatkan kesepatakan bersama.
Dalam pandangan akhir fraksinya Mehran Gara menilai pengelolaan APBK Tahun Anggaran 2024 masih terdapat banyak kekurangan, dimana masih adanya utang Pemko yang mencapai Rp 11,24 Milyar ini disebabkan belanja kegiatan lebih besar dari realisasi pendapatan sehingga terjadinya utang.
Pengelolaan APBK juga terlihat masih banyak temuan dalam LHP BPK yang tersebar hamper disetiap OPD. Menurutnya ini memperlihatkan kurangnya kepedulian dari OPD dalam mengawasi pelaksanaan kegiatan.
“Dalam kesempatan ini fraksi Gerindra berharap kepada walikota untuk kedepan sedapat mungkin mencegah terjadinya temuan oleh BPK dalam pengelolaan anggaran,” kata Mehran Gara
Untuk tercapainya target PAD, Fraksi Gerindra berharap agar pemerintah kota Banda Aceh dapat menerapkan sistem pungutan secara online disemua sector sumber – sumber PAD yang dikelola oleh setiap OPD. Pihaknya juga meminta walikota membuat fakta integritas terhadap seluruh OPD agar mencapai target PAD
“Kami minta walikota dapat memberi sanksi yang tegas terhadap OPD yang tidak mencapai target PAD dan memberi reward kepada OPD yang mencapai target PAD yang ditetapkan,” sebutnya
Fraksi Gerindra meminta walikota dapat meningkatkan pengunaan tapping box secara merata kepada 313 unit usaha yang telah terdata dan dapat mengambil tindakan tegas kepada pengusaha yang menolak memasang tapping box ditempat usaha mereka.
Fraksi Gerindra sangat menyayangkan terjadi utang pada rumah sakit Meraxa hingga Rp.49 Milyar. Seharusnya belanja dilakukan sesuai dengan kemamouan keuangan dari pendapatan jasa layanan.
“Untuk itu kami berharap nanti dirut RSU Meuraxa dapat mengelola keuangan dengan baik dan terus meningkat pelayanan agar seluruh masyarakat Banda Aceh merasakan mamfaat atas keberadaan Rumah Sakit tersebut,” ujarnya.[]