Banda Aceh – Pascabanjir yang merendam Kota Banda Aceh, dua akademisi Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, yakni Prof Dr Azmeri, ST MT dan Surya Bermansyah, ST MT melakukan survei ulang kelayakan sistem drainase di Banda Aceh khususnya di kawasan Jalan Mohammad Jam, Senin (11/5/2020).

Dalam survei ini mereka juga mengajak pimpinan dan anggota DPRK Banda Aceh, yang dihadiri langsung oleh Ketua DPRK, Farid Nyak Umar, Wakil Ketua, Usman, Ketua Komisi III, Arief Khalifah serta Sabri Badruddin.

Prof Azmeri pada kesempatan tersebut setelah meninjau sejumlah drainase di kawasan itu menyampaikan, persoalan banjir yang terjadi di Banda Aceh beberapa hari lalu harus dilihat dari hulu sampai ke hilir. Berdasarkan faktor alam katanya, memang curah hujan saat itu sangat tinggi sekali yang mencapai 287 milimeter per hari, menurutnya itu termasuk hujan super ekstrem sekali.

Namun, katanya walaupun sumber hujannya besar, tetapi bila didukung oleh sistem drainase yang baik dan sistem pompa yang baik menurutnya genangan air bisa diperkecil dan kemungkinan terjadinya banjir juga bisa diminimalisir.

Untuk menghindari banjir menurutnya juga tidak mungkin karena memang genangan banjir kemarin terjadi pada saat pasang. Akan tetapi kondisi ini bukan berarti tidak bisa disiasati, salah satu yang bisa dilakukan ialah membenarkan outlet drainase.

“Seperti yang kita lihat di depan ruko outlet sangat sedikit, kurang besar, kemudian jaraknya juga terlalu berjauhan, sehingga waktu kosentrasi air dari lahan menuju saluran itu terlalu lama dengan debit air yang sangat besar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh, Teuku Arief Khalifah yang turut dalam peninjauan itu mengatakan, banyak drainase yang perlu dilakukan perawatan terutama di kawasan Kampung Baru karena outlet air yang masuk dalam drainase itu banyak yang tersumbat.

“Ini menjadi perhatian DPRK ke depan terutama komisi III, bersama-sama dengan dinas PUPR untuk meninjau kembali dan dilakukan pembersihan,” kata Teuku Arief Khalifah.

Hasil peninjauan tadi katanya, ada pendangkalan drainase akibat menumpuknya sampah. Ia berharap ke depan sampah-sampah yang berasal dari ketidakdisiplinan masyarakat dalam membuang sampah itu bisa dibersihkan.

“Tadi kami juga melihat tidak adanya tong sampah yang mudah ditemui di sejumlah lokasi publik, hal ini juga berpengaruh, maka ke depan perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus karena dukungan masyarakat juga sangat penting untuk mengurangi banjir ini,” ujarnya.

Hal serupa juga disampaikan anggota Komisi III Sabri Badruddin. Ia menyampaikan, setelah kejadian banjir beberapa hari lalu, DPRK ingin mengevaluasi kondisi tata kota Kota Banda Aceh, termasuk insfrastruktur drainase dan penanganan banjirnya.

“Dari beberapa lokasi yang kami lihat ada yang bagus ada pula yang memang harus diperbaiki, misalnya masih ada outlet pembuangan airnya tidak memadai,” kata Sabri Badruddin.

Sabri Badruddin menjelaskan, semua ini akan menjadi bahan evaluasi untuk dilakukan perbaikan, begitu juga dengan rumah pompa. Menurutnya, pada dasarnya rumah pompa ini masih bagus. Namun, saat terjadi banjir mengalami gangguan karena tergenang.

“Maka ke depan kita akan melihat lagi dengan mengundang tenaga ahli hidro untuk melihat apakah memang titik pompa ini sudah memadai atau belum,” ujarnya.

Jika memang belum memadai, menurutnya perlu ditambah di beberapa titik sehingga pembuangannya bisa lebih cepat. Dengan demikian genangan air di pemukiman bisa teratasi dengan cepat.

Persoalan kemarin memang kompleks tambah Sabri. Pertama karena curah hujannya sangat ekstrem dan di luar kebiasaan, ditambah terjadinya pasang air laut yang membuat lambat turunnya air dari permukiman warga ke laut.

“Dalam hal ini kami terus akan melakukan evaluasi mencari di mana titik yang menjadi kelemahan yang ada di Kota Banda Aceh, sehingga ke depan jika terjadi curah hujan tinggi tidak sampai tergenang di perumahan warga,” tutur Sabri.

Saluran drainase merupakan salah satu bangunan pelengkap pada ruas jalan dalam memenuhi salah satu persyaratan teknis prasarana jalan. Saluran drainase jalan raya berfungsi untuk mengalirkan air yang dapat mengganggu pengguna jalan sehingga badan jalan tetap kering.

Pada umumnya saluran drainase jalan raya merupakan saluran terbuka dengan menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan air menuju outlet. Distribusi aliran dalam saluran drainase menuju outlet ini mengikuti kontur jalan raya, sehingga air permukaan akan lebih mudah mengalir secara gravitasi.[]

Akademisi Unsyiah Bersama DPRK Survei Sistem Drainase di Banda Aceh
Tagged on:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *