Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, mengajak mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Ar-Raniry agar aktif mengampanyekan antinarkoba. Ajakan itu disampaikan Farid saat rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan mahasiswa fakultas tersebut, Kamis (15/12/2022).
Farid mengatakan, mahasiswa berperan penting dalam mengampanyekan gerakan antinarkoba dalam mewujudkan Banda Aceh bebas narkoba. Apalagi kondisi Banda Aceh saat ini sedang mengalami bonus demografi dengan kondisi 60 persen warganya merupakan kelompok usia muda. Maka, peran positif para kelompok usia produktif ini sangat dibutuhkan dalam mengampanyekan gerakan penyalahgunaan narkoba.
“Kita harus terlibat aktif mengampanyekan antinarkoba dan menyampaikan kepada pihak luar bahwa image negatif Aceh selama ini tentang narkoba itu tidak benar,” kata Farid di hadapan para mahasiswa.
Sementara itu, Kepala BNNK Banda Aceh, Masduki, yang juga hadir dalam RDPU itu menyampaikan, pada tahun 2045 Indonesia mendapatkan bonus demografi karena penduduk berusia produktif lebih banyak dari umur nonproduktif. Para generasi produktif ini perlu dijaga sehingga tidak menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Jika pemilik usia produktif ini tidak dijaga kata Marzuki, maka Indonesia emas yang dicita–citakan terwujud bertepatan dengan usia seratus tahun Indonesia itu hanya tinggal cita cita. Oleh karena itu, upaya mahasiswa untuk menjaga kawan-kawan sebayanya dari bahaya narkoba merupakan suatu keniscayaan.
“Gagalnya kita membina generasi saat ini sama dengan gagalnya kita membangun bangsa ke depan karena pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan. Karena itu, kami mengajak para mahasiswa untuk terlibat aktif dalam mengampanyekan antinarkoba ini,” kata Masduki.
Lebih lanjut Marzuki mengatakan, dengan menjadi relawan dalam mengkampanyekan antinarkoba maka secara otomatis akan menjadi pengingat bagi diri sendiri untuk menjauhi narkoba.
“Kalau kita tidak menjadi relawan maka sikap kita terhadap penyalahgunaan narkotika itu tidak tegas, tetapi kalau kita jadi relawan akan jadi sebaliknya, atau paling tidak sudah tersugesti dalam diri tidak akan mendekati narkotika dan sejenisnya,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Fakultas Saintek, Budi Azhari, menyampaikan jika selama ini image Aceh identik dengan narkoba atau ganja. Karena itu dia berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa untuk turut mengampanyekan kepada masyarakat luar tentang Aceh yang sebenarnya.
Kegiatan yang dikemas dalam tema “Peran Pemuda dalam Mewujudkan Banda Aceh Bebas Narkoba” ini dipandu oleh Ketua Prodi Teknologi Informasi Fakultas Saintek UIN Ar-Raniry, Ima Dwitawati, selaku moderator.[]