Program bantuan modal usaha yang kembali dibuka oleh Baitul Mal Kota (BMK) Banda Aceh tahun 2025 mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari anggota DPRK Banda Aceh, Ismawardi, yang juga duduk di Komisi I bidang pemerintahan dan hukum. Menurutnya, program ini adalah kesempatan emas yang seharusnya tidak dilewatkan masyarakat, khususnya mereka yang sudah punya usaha kecil dan ingin mengembangkan bisnis lebih jauh.
“Bantuan modal ini jangan dianggap sekadar bantuan biasa. Ini peluang besar bagi warga untuk memulai sesuatu yang lebih serius, biar usaha yang sudah ada bisa bertumbuh dan membuka lapangan kerja baru,” ujar Ismawardi, Kamis (28/8/2025).
Ia menambahkan, kehadiran program ini menunjukkan keseriusan BMK Banda Aceh dalam membantu ekonomi rakyat. Bukan hanya soal dana, tapi ada semangat membangun kemandirian warga di baliknya.
Menurutnya, banyak masyarakat selama ini yang punya ide kreatif dan usaha kecil, tapi sering terhambat modal. Dengan adanya program BMK ini, hambatan itu bisa sedikit teratasi.
“Kalau kita pandai memanfaatkan, modal ini bisa jadi titik awal untuk bisnis yang lebih berkembang. Jangan sampai kesempatan seperti ini terbuang sia-sia,” kata Ismawardi.
Ia juga mendorong agar masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan, segera menyiapkan berkas yang diminta dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan.
Apalagi pendaftaran program modal usaha ini tidak berlangsung lama, hanya dari 29 Agustus sampai 12 September 2025.
“Prosesnya transparan, ada syarat-syarat yang jelas, jadi silakan dipenuhi. Yang penting jujur dan jangan coba-coba memalsukan dokumen. Ini buat kebaikan bersama,” tegasnya.
Ismawardi berharap, lewat program ini, semakin banyak wirausaha baru lahir dariismai Banda Aceh.
Sebab menurutnya, penguatan ekonomi masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan sektor formal.
UMKM dan usaha kecil juga punya peran besar dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan taraf hidup keluarga.
“Kalau setiap penerima bisa menjalankan usahanya dengan baik, dampaknya pasti terasa luas. Dari hanya membantu keluarga sendiri, lama-lama bisa membuka kerjaan buat orang lain,” ujarnya.
Politisi ini juga mengingatkan agar masyarakat yang menerima modal benar-benar bijak dalam mengelola dana.
Jangan sampai dana yang seharusnya untuk mengembangkan bisnis, malah dipakai untuk kebutuhan konsumtif yang habis begitu saja.
“Kuncinya disiplin. Kalau uangnya dipakai sesuai peruntukan, Insya Allah akan bermanfaat dan bisa jadi berkah. Tapi kalau disalahgunakan, ya rugi sendiri,” tutup Ismawardi.[*]