Banda Aceh–Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh melakukan inspeksi ke Kompleks Rumah Susun Sederhana (Rusunawa) Gampong Keudah, Kecamatan Kutaraja, Senin (03/06/2024).
Kunjungan ini dipimpin Ketua Komisi III, Irwansyah ST, turut didampingi Wakil Ketua Komisi, Teuku Arief Khalifah, serta anggota Tgk Januar Hasan, Sofyan Helmi, dan Sabri Badruddin. Turut hadir pihak Dinas Perkim dan Perumdam Tirta Daroy.
Inspeksi ini dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga terkait suplai air bersih ke daerah itu yang mengalami kemacetan dan kendala yang dirasakan penghuni rusunawa di Gampong Keudah.
Irwansyah ST menyampaikan, ada beberapa persoalan yang menyebabkan suplai air bersih ke rusunawa bermasalah.
Di antaranya, jumlah tangki air atau tempat penampungan air yang masih kekurangan mengingat selama ini sudah ada penambahan blok rusunawa. Maka penampungan air juga harus bertambah jumlahnya. Idealnya satu blok memiliki satu penampungan air bersih.
“Jadi, pada kesempatan ini kami minta pemerintah untuk mengalokasikan anggaran untuk penambahan tangki penampungan air bersih minimal dua buah lagi,” kata Irwansyah.
Kemudian tambahnya, selama ini tangki air di rusunawa posisinya di atas. Posisi ini sangat menyulitkan karena untuk mengisi air ke tangki atas itu harus memompa air dari pipa PDAM dengan mesin pompa berkekuatan besar. Meskipun suplai air yang ada di pipa PDAM itu bisa tersedot ke tangki atas Rusunawa, tapi membuat suplai air dari pipa ke perkampungan sekitar rusunawa terhenti.
“Untuk itu kami minta supaya tangki atas itu tidak ada lagi, semuanya dibuat model penampungan bawah jadi tidak lagi kita mengandalkan mesin pompa untuk menaikkan air, tapi mengandalkan gratifikasi bumi sehingga tidak terlalu mengangu suplai air ke perkampungan warga,” ucap Irwansyah.
Supaya suplai air ke penampungan rusunawa lancar, pihaknya meminta sambungan pipa khusus untuk rusunawa dan meminta pemerintah mengalokasikan anggaran untuk sambungan pipa khusus di rusunawa agar tidak mengangu jaringan pipa air bersih yang mengalir ke perkampungan sekitar seperti Merduati, Keudah, dan Peulanggahan.
Politisi PKS ini juga melihat beberapa bagian dari rusunawa yang harus segera dibenahi dan diperbaiki seperti drainase yang rusak dan tertimbun oleh material.
Persoalan lain di rusunawa adalah tersumbatnya saluran drainase sehingga air limbah menjadi tergenang dan menimbulkan bau. Kondisi ini membuat warga rusunawa menjadi tidak nyaman.
“Jadi kami minta ini diperbaiki dan dibersihkan juga dipastikan tidak macet, kemudian ada bagian-bagian rusunawa yang rusak diperbaiki dan direnovasi karena sudah saatnya rusunawa ini mendapatkan perhatian yang signifikan, adapun plafon yang sudah mulai rapuh, pagar pembatas di setiap lantai sudah mulai rapuh ini juga harus mendapat perhatian dari pihak pengelola rusunawa dan dinas perkim,” tuturnya.[]