Banda Aceh – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh melakukan kunjungan kerja ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Banda Aceh di Gampong Keudah, Rabu (14/9/2020).
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Banda Aceh, Alimsyah Ayub, dan jajarannya.
Ketua Komisi I, Ramza Harli, mengatakan, kunjungan kerja tersebut untuk meninjau perkembangan pembangunan gedung pusat aktivitas literasi bagi warga kota yang hampir rampung seratus persen, kecuali pada lantai tiga dan empat. Dua lantai ini kata Ramza, belum dapat diselesaikan karena masih membutuhkan anggaran sebesar Rp13 miliar untuk penyelesaiannya.
Pihaknya berkomitmen akan melobi APBN melalui anggota DPR RI di Komisi X yang bermitra dengan Kemendikbud yang menaungi Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Tentunya juga melalui perwakilan anggota DPR RI dari Aceh yang duduk di Komisi X.
“Kita mencoba berkoordinasi melalui teman-teman di DPR RI nanti agar sisa anggaran APBN dikucurkan untuk perampungan gedung Perpustakaan dan Arsip di Banda Aceh,” ujarnya.
Menurut Politisi Gerindra ini, gedung Arsip dan Perpustakaan Banda Aceh tersebut sangat bermanfaat dan dibutuhkan untuk mencerdaskan generasi dan warga kota.
“Kita berharap ada perhatian dari semua pihak untuk menyelesaikan pembangunan arsip ini,” katanya.
Ramza mengatakan, anggaran untuk menyelesaikan pembangunan fisik gedung ini tidak memungkinkan dari APBK Banda Aceh karena porsi anggaran yang terbatas, mengingat kondisi keuangan Banda Aceh saat ini masih terfokus pada penyelesaian defisit anggaran tahun lalu.
“Jika ada bantuan dari kementeriannya langsung, mungkin bisa kita upayakan juga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banda Aceh, Alimsyah Aiyub, mengatakan, dengan adanya kunjungan Komisi I ke dinasnya, selain bisa berkoordinasi juga bisa saling bertukar informasi demi kelangsungan pembangunan tersebut.
“Alhamdulillah, gedung ini sudah mulai difungsikan, tinggal lantai tiga dan empat yang belum selesai. Insya Allah dengan kunjungan Komisi I ini menjadi motivasi bagi kami, terutama dalam memafaatkan peluang-peluang di pemerintah pusat dengan APBN yang sebelumnya sudah dirasakan hasilnya dari upaya Komisi X DPR RI,” katanya.
Alimsyah juga menyampaikan, Banda Aceh merupakan kota yang memiliki sumber daya yang andal di bidang literasi. Jika sumber daya itu dikuatkan dengan pelayanan bangunan pustakan yang hebat, menurutnya itu sangat mendukung sekali.
“Kita berharap keinginan pelayanan warga Kota Banda Aceh bisa menjadi pelayanan prima khususnya di bidang kearsipan ini, tinggal kita manfaatkan peluang-peluang lainnya yang masih banyak lagi di masa yang akan datang,” tuturnya.[]