Kolektor manuskrip Aceh, Cek Midi, menunjukkan beberapa koleksi manuskripnya sebagai salah satu referensi ilmu pengetahuan warisan indatu
Rumoh Manuskrip Aceh milik Tarmizi Hamid atau Cek Midi menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh para peneliti sejarah, khususnya yang berkaitan dengan teks-teks kuno.
Saat ini Tim Pelestarian Pusat Preservasi Naskah Kuno dan Alih Media dari Perpustakaan Nasional RI sedang melakukan teknik pelestarian manuskrip di Rumoh Manuskrip Aceh tersebut.
Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, sedang melihat koleksi benda pusaka yang juga terdapat di Rumoh Manuskrip Aceh. Di antara koleksi benda pustaka tersebut seperti senjata tajam dan keramik.
Rumoh Manuskrip Aceh berisikan aneka koleksi manuskrip atau naskah kuno milik Tarmizi Hamid yang berada di kediamannya di Gampong Ie Masen Kaye Adang, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh. Tarmizi mengumpulkan manuskrip tersebut atas kesadarannya untuk menyelamatkan warisan para pendahulu.
Ketua DPRK, Farid Nyak Umar (tengah) dan Tarmizi Hamid (kemeja putih) foto bersama Sekretaris Dewan, Tharmidzi (dua dari kanan), Kabag Hukum Humas dan Persidangan, Yusnardi (dua dari kiri), Keuchik Ie Masen Kayee Adang, Zulfikar (pertama dari kanan), dan Sekdes Ie Masen Kayee Adang, Junaidi (pertama dari kiri).