Banda Aceh – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, menerima audiensi pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Banda Aceh. Pertemuan berlangsung di ruang kerja Ketua DPRK Banda Aceh, Kamis siang (12/8/2021).

Sebagai pimpinan DPRK, Farid Nyak Umar menyambut baik audiensi ini. Dalam kesempatan itu ia juga mengapresiasi Siti Safura yang turut hadir dalam audiensi ini dan sebelumnya terpilih menjadi rangers Aceh mewakili Kota Banda Aceh.

Farid Nyak Umar menyatakan kebanggaannya pada anak-anak Banda Aceh yang berprestasi hingga bisa tampil di ajang-ajang tingkat provinsi maupun nasional. Anak-anak menurut Farid memang perlu diberikan ruang untuk pengembangan bakat dan kreativitas mereka.

“Mereka adik-adik seperti Siti Safura ini salah satu bibit unggul, sumber daya manusia yang sangat berharga yang dimiliki Kota Banda Aceh. Karenanya kami berharap pemerintah memberikan ruang, memberikan pemdampingan kepada anak-anak agar mereka terus maju, mengembangkan bakatnya, mengembangkan kreativitasnya,” kata Farid Nyak Umar.

Lebih lanjut Farid Nyak Umar menjelaskan, Siti Safura telah mengikuti kegiatan sehari mejadi pemimpin yang memerankan kepala Dinas Kesehatan. Ia melakukan proses edukasi dan sosialisasi di masa pendemi Covid-19.

Farid meyakini masih banyak anak-anak lain yang perlu diajak dan dirangkul, sehingga anak-anak Banda Aceh tumbuh menjadi anak yang hebat. Sejauh ini kata dia, Banda Aceh sudah mendapatkan Anugerah Kota Layak Anak dari pemerintah provinsi. Hal ini perlu disyukuri dan yang paling penting adalah sikap memuliakan anak di mana pun berada dan dalam kondisi apa pun.

“Harapannya ke depan anak-anak Banda Aceh menjadi anak yang cerdas, maju pikirannya dan juga menjadi aset kita bersama di masa yang akan datang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB, Risda Zuraida, mengungkapkan jika data dan laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Banda Aceh masih terus terjadi. Hal ini menjadi perhatian khusus pihaknya untuk mengadvokasi anak-anak yang sudah mengalami kekerasan agar segera pulih. Meskipun, untuk kasus-kasus tertentu seperti korban kekerasan seksual tidak pernah akan sembuh, tapi paling tidak ia mendapatkan pendampingan untuk menetralisir trauma yang terjadi.

Kemudian kata dia, pihaknya juga terus mengedukasi orang tua, keluarga, lembaga pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk sama-sama terlibat bagaimana mencegah angka kekerasan terhadap anak terus berkurang yang mungkin tidak terjadi lagi di Kota Banda Aceh.

Maka kata dia dalam pertemuan tersebut sangat mengharapkan dukungan penuh dari pimpinan DPRK Banda Aceh terkait hal yang terjadi terhadap anak-anak di Kota Banda Aceh.

“Kami mengapresiasi karena dari segi regulasi kita sangat menyambut gembira dengan disahkannya Qanun Kota Layak Anak. Kita harapkan dukungan berikutnya adalah bagaimana kemudian regulasi ini bisa diimplementasikan dan bisa dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Kota Banda Aceh,” kata Risda Zuraida.

Sementara Siti Safura, menyampaikan terima kasih telah diberikan kesempatan untuk melakukan audiensi dengan pimpinan DPRK Banda Aceh, dalam kesempatan itu ia juga menyampaikan bahwa dalam menyerap aspirasi anak, perlu juga mendengarkan langsung dari mereka.

Selama ini kata dia, anak-anak Banda Aceh banyak membicarakan isu-isu tentang Covid-19 yang berimbas terhadap proses belajar mengajar di sekolah. “Seperti menginginkan sekolah lagi seperti biasa, tidak mau dengan sistem daring, karena tidak masuk pelajarannya,” ujarnya.[]

Terima Kunjungan DP3AP2KB, Ketua DPRK Sebut Pentingnya Ruang untuk Tumbuh Kembang Anak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *