Banda Aceh – Fraksi Partai NasDem-PNA DPRK Banda Aceh menyampaikan beberapa pandangan terkait dua raqan usulan Wali Kota Banda Aceh, yakni Raqan Bangunan Gedung dan Raqan Pengembangan Kota Layak Anak. Pandangan tersebut disampaikan oleh Ketua Fraksi Nasdem-PNA DPRK Banda Aceh, Daniel Abdul Wahab, dalam rapat paripurna yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRK Banda Aceh, Rabu (3/6/2020).

Daniel Abdul Wahab menyampaikan, Fraksi NasDem-PNA sependapat dengan hal-hal yang melatarbelakangi usulan Raqan Bangunan Gedung, berdasarkan pertimbangan Kota Banda Aceh sering ditimpa bencana terutama setelah gempa dan tsunami 2004. Selain itu, intensitas curah hujan yang tinggi kerap menyebabkan banjir sehingga telah menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kualitas penataan bangunan gedung demi keselamatan, keamanan, serta keindahan kota.

“Ini tentunya kami yakini, hal tersebut demi kenyamanan warga Kota Banda Aceh,” kata Daniel.

Daniel juga mengatakan, salah satu tujuan bangunan gedung adalah untuk mewujudkan gedung tersebut yang fungsional dan sesuai tata bangunan gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungan sekitarnya.

“Qanun ini juga nantinya bisa mengatur ketentuan tentang bangunan gedung yang meliputi fungsi, persyaratan, penyelenggaraan, peran masyarakat, dan pembinaan. Sehingga fungsi bangunan gedung meliputi fungsi hunian, keagamaan, usaha, sosial dan budaya, serta fungsi khusus bisa sesuai dengan yang kita harapkan dan berdasarkan kondisi daerah serta kebencanaan,” ujarnya.

Terkait Raqan Pengembangan Kota Layak Anak, Fraksi NasDem-PNA melihat Banda Aceh saat ini sudah selayaknya mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program, dan kegiatan untuk pemenuhan hak-hak anak.

“Pandangan ini sangat penting, sebab jumlah anak sekitar sepertiga dari total penduduk. Anak juga merupakan modal dan investasi sumber daya manusia yang akan datang, sekaligus sebagai generasi penerus bangsa. Karena itu, anak harus berkualitas agar tidak menjadi beban pembangunan,” kata Daniel.[]