Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh Tati Meutia Asmara memimpin rapat dengan Dinkes dan RSUD Meuraxa Banda Aceh.

Banda Aceh – Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh memanggil pihak Dinas Kesehatan Banda Aceh dan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa untuk membahas solusi penanganan dan antisipasi lonjakan pasien Covid-19 di Banda Aceh, Kamis (6/8/2020).

Pihak dewan juga memangil sejumlah kepala puskesmas yang berada dalam kawasan Kota Banda Aceh. Pertemuan itu dihadiri langsung Ketua Komisi Tati Meutia Asmara, Wakil Ketua Komisi Tgk Januar Hasan, Seketaris Komisi Sofyan Helmi, serta anggota Komisi Heri Julius dan Kasumi Sulaiman.

Dari dinas dan RSUD Meuraxa dihadiri langsung oleh kepala dinas, Lukman, SKM, Mkes dan Direktur RSU Meuraxa dr. Fuziati beserta jajarannya.

Pada kesempatan itu Tati Meutia Asmara menyampaikan harapannya agar eksekutif benar-benar mampu melakukan penanganan jika lonjakan pasien Covid-19 di Banda Aceh terus meningkat. Tati Meutia Asmara juga meminta pihak eksekutif agar terus melaku sosialisasi kepada masyarakat.

“Kami merasa prihatin jika lonjatan pasien Covid-19 terus meningkat di Banda Aceh, di samping untuk saat ini Aceh hanya memiliki satu tempat untuk melakukan tes swab, karena itu kami mendorong agar segera diadakannya alat, pendeteksi covid ini,” kata Tati Meutia Asmara.

Tati Meutia Asmara juga mengapresiasi upaya pemerintah dalam melakukan penanganan terhadap Covid-19 di Banda Aceh. Ia juga mengharapkan peran serta masyarakat agar mampu proaktif dalam hal pencegahan Covid-19 ini.

“Kami juga berharap warga tidak lagi menganggap covid ini hoaks, tapi wabah ini nyata, perlu peran serta bersama untuk melakukan pencegahan, baik di tataran keluarga, maupun aparatur gampong, begitu juga peran serta teungku daya untuk melakukan pencegahan secara massal,” ujar Tati.

Dewan juga mendorong agar Dinas Kesehatan Banda Aceh melakukan tracing lebih maksimal. Ia mencontohkan dengan menambah tenaga relawan untuk tracing dalam menangani lonjakan kasus. Komisi IV juga mendukung diberlakukannya sanksi bagi yang melanggar jalannya protokol pencegahan covid di Banda Aceh.

Lebih lanjut Tati Meutia juga mendorong partisipasi dari RS swasta untuk turut menampung pasien covid di Banda Aceh, mengingat kapasitas RSUZA dan RSUD Meuraxa sudah overload, tentunya daya tampung tersebut di sesuaikan jumlahnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Lukman menyampaikan, sejauh ini pihaknya sudah mengambil langkah-langkah pencegahan mulai dari mengoptimalkan edukasi dan sosialisasi, serta melakukan tracing tindak lanjut ketika ada yang positif.

Di samping itu kata dia, pihaknya juga sedang mempersiapkan langkah baru, dengan menyediakan tempat khusus untuk penanganan pasien Covid -19.

“Ini sebagai tempat tambahan seandainya RSU Meuraxa tidak bisa menampung lagi,” kata Lukman usai melakukan pertemuan dengan Komisi IV.

Lebih lanjut Lukman juga menyampaikan pihaknya akan terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat, di samping juga mengoptimalkan peran serta dari masyarakat dengan melakukan pageu gampong. Masyarakat harus berperan aktif untuk menjaga dirinya dari peredaran wabah pandemi.[]

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Dewan Panggil Dinas Kesehatan dan RSUD Meuraxa
Tagged on:     

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *